Selamat Datang di Website Resmi Pengadilan Agama Demak | Media Informasi dan Transparansi Peradilan # Anda Memasuki ZONA INTEGRITAS Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih - Melayani (WBBM) # JANGAN RUSAK INTEGRITAS KAMI DENGAN MEMBERI IMBALAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA PEGAWAI PENGADILAN AGAMA DEMAK | Pengadilan Agama Demak "SIAP" (Semangat, Integritas, Akuntabel, Profesional)

(01/10/24) Pengajian Selasa Sore, Hakim PA Demak Ungkap 2 Sumber Kemaksiatan yang Harus Dijauhi

Selasa, 01 Oktober 2024

Bertempat di Mushola Kalijaga Pengadilan Agama Demak dilaksanakan Pengajian Rutin dengan pembicara Bapak Drs. Makali. Dalam kajian kali ini beliau mengangkat tema “2 Sumber Kemaksiatan". diantara yang beliau sampaikan adalah :

 Diterangkan oleh Sufyan as-Tsauri


كل معصية عن شهوة فانه يرجى غفرانها وكل معصية عن كبر فانه لايرجى غفرانها لان معصية ابليس كان اصلها من الكبر ان زلة سيدنا أدم عليه السلام كان اصلها من الشهوة

Artinya : "Setiap maksiat yang terlahir karena dorongan nafsu, sesungguhnya masih ada harapan ampunan dari-Nya. Namun setiap maksiat yang lahir karena dorongan rasa sombong, sungguh tidak ada harapan pengampuanan dari-Nya. Karena demikianlah kedurhakaan yang dilakukan iblis berawal dari rasa sombong dan kesalahan yang dilakukan oleh Nabi Adam (dengan memakan buah huldi) berawal dari dorongan syahwat."

Nafsu merupakan dorongan batin manusia yang berkaitan dengan keinginan dan hawa nafsu duniawi, seperti hasrat akan harta, kekuasaan, atau kepuasan fisik. Jika tidak dikendalikan, nafsu dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran moral dan agama, seperti berbuat curang, mencuri, atau melakukan perbuatan zina. Dalam konteks agama, nafsu yang tidak terkendali dianggap sebagai salah satu sumber utama kemaksiatan karena ia mendorong seseorang untuk mendahulukan keinginan pribadinya daripada mematuhi perintah Tuhan.

Kesombongan, di sisi lain, adalah sikap merasa diri lebih unggul dari orang lain, bahkan menentang kebenaran atau meremehkan ajaran Tuhan. Kesombongan dapat menimbulkan perasaan angkuh, yang menyebabkan seseorang mengabaikan petunjuk dan peringatan. Sebagai contoh, dalam kisah Iblis yang menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam karena merasa lebih baik dari manusia, kesombongan dianggap sebagai sumber utama pemberontakan terhadap perintah Tuhan. Kesombongan tidak hanya merusak hubungan dengan sesama manusia, tetapi juga menjauhkan seseorang dari jalan kebenaran dan ketundukan kepada Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 34


وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

Artinya "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir."

Kesombongan Inilah maksiat kepada Allah yang paling besar. kedurhakaan yang pernah dilakukan oleh Iblis kepada Allah, yaitu dengan sengaja membangkang apa yang diperintahkan-Nya, padahal iblis mengerti sepenuhnya bahwa melawan perintah-Nya berarti melakukan kemakaran kepada-Nya. Sehingga jenis maksiat ini yang tidak bisa diharapkan ampunan dari Allah SWT karena kesombongan itu pada hakikatnya hanyalah milik-Nya. (Ahmad)


Hubungi Kami

Home  Pengadilan Agama Demak Kelas I-B

location icon 1  Jl. Sultan Trenggono No. 23 

location icon  Kab. Demak- Jawa Tengah 59516

phone icon  Telp: (0291) 6904046

 Whatsapp : 0851 7238 4046

Fax icon  Fax: (0291) 685014

Communication email blue icon  Email : pademak01@gmail.com

Tautan Media Sosial

  Pengadilan Agama Demak I-b

 

  @pa.demak

 

  Pengadilan Agama Demak

 

   @pa_demak